Kamis, 10 Februari 2011

Purnama tak kan pernah menggantikan matahari, begitupun mars yang takkan mungkin menggantikan bumi.. Keindahannya takkan pernah ku tukar dengan kekayaan sebesar apapun. Walau bintang adalah tebusannya, ku takkan lupakan yang tak akan ku terbangkan dalam lingkaran kehidupanku..

Gemuruh angin membisikan namanya, gemercik air mengiramakan hentakan kakinya, gulungan takdir membawaku tergeletak di hidupmu. Walaupun sebagian bumi dilempar ke kutub utara dan sebagiannya lagi kekutub selatan, ku takkan beranjak dari tempat sujudku..

Dikeheningan malam, disaat semua mata terjaga ku beristirahat sejenak dari panggung sandiwara. Ku ungkap kembali kata yang tertahan dibibir, ku rangkai kembali rindu yang tertimbun di dada, ku hadirkan lagi dirimu dalam lelahku tuk kembali hadirkan kepercayaan kan datang esok dengan imbalan yang ku bacakan hari ini.

Ketika kerinduan itu terhampar luas, tak ada satupun serangga yang berani mendekat, ketersiksaan karena kehangusan yang membahana di sepanjang hati ini membuat hujan tak berani turun, ku takan bicara.. Ku tau langit tak kan mendengar.. Bumi tak kan menjawab dan waktu tak kan mengatakan apa apa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar